Presiden Pengembangan Global MGM Resorts, Ed Bowers, mendesak pemerintah untuk secara aktif bekerja sama dengan operator kasino dan melibatkan publik saat melegalkan integrated resorts (IR). Berbicara di G2E Asia, Bowers memperingatkan bahwa tanpa komunikasi yang jelas dan pesan kebijakan publik yang kuat, pemerintah berisiko kehilangan kesempatan untuk mengembangkan pasar IR yang sukses.
Meskipun Bowers tidak menyebut Thailand secara langsung, pernyataannya muncul di tengah meningkatnya penolakan terhadap rancangan undang-undang kasino yang tertunda di negara tersebut. Kebijakan seperti persyaratan saldo minimum bank sebesar THB50 juta (US\$1,5 juta) untuk warga lokal dapat menghalangi calon investor dan membatasi pertumbuhan pasar.
Bowers menjelaskan faktor-faktor yang mendorong keberhasilan di yurisdiksi perjudian: tarif pajak yang adil, jumlah lisensi yang tepat, akses bagi pemain lokal, dan kerangka regulasi yang transparan. Ia menekankan perlunya regulasi yang dapat menarik investasi sekaligus melindungi pemain dan menjaga integritas.
“Pemerintah harus secara jelas menjelaskan bagaimana IR memberikan manfaat bagi masyarakat—melalui penciptaan lapangan kerja, pariwisata, dan infrastruktur—serta memastikan proses regulasinya tetap transparan dan bebas dari korupsi,” kata Bowers.
Ia juga membahas pasar IR Jepang, di mana MGM berhasil memperoleh satu-satunya lisensi yang disetujui untuk proyeknya di Osaka. Bowers mencatat bahwa Jepang mungkin akan membuka dua lisensi tambahan, namun kemajuan apa pun dapat memakan waktu 2–3 tahun. MGM baru-baru ini meningkatkan investasinya di Osaka dari \$2,5 miliar menjadi \$3 miliar karena meningkatnya biaya konstruksi.
Saat Thailand mempertimbangkan legalisasi, Bowers melihat potensi yang kuat—namun hanya jika pemerintah menangani kekhawatiran publik dan membangun kerangka kerja yang jelas dan kredibel. “Operator membutuhkan kebijakan yang selaras dengan praktik terbaik internasional, termasuk akses bagi warga negara Thailand dan proses aplikasi yang dapat dipercaya,” tambahnya.