ACMA Tindak Tegas Pelanggaran Program Self-Exclusion

ACMA

Otoritas Komunikasi dan Media Australia (ACMA) telah mengambil tindakan terhadap empat penyedia taruhan karena melanggar aturan BetStop, yakni Registrasi Nasional Self-Exclusion (NSER) Australia.

Buddybet, Ultrabet, VicBet, dan Topbet Jadi Sorotan

Setelah melakukan serangkaian investigasi, ACMA menemukan bahwa Buddybet, Ultrabet, VicBet, dan Topbet gagal mematuhi regulasi terkait self-exclusion.

Buddybet mengizinkan pengguna yang telah terdaftar di BetStop untuk tetap mempertahankan akun mereka dan bahkan mengirimkan materi promosi. Meskipun perusahaan tersebut kini telah keluar dari pasar Australia, ACMA menandai pelanggaran ini sebagai kegagalan kepatuhan yang serius.

Ultrabet membuka kembali akun pengguna segera setelah masa self-exclusion mereka berakhir dan juga mengirimkan promosi perjudian kepada individu yang masih dalam masa pengecualian—keduanya merupakan pelanggaran terhadap aturan NSER.

ACMA Terapkan Tindakan Korektif

Sebagai tanggapan, Ultrabet menyetujui komitmen hukum yang dapat ditegakkan di pengadilan. Perusahaan berjanji akan membenahi sistem kepatuhan dan prosedur operasional mereka untuk mencegah pelanggaran di masa mendatang.

VicBet dan Topbet masing-masing menerima peringatan resmi setelah ACMA menemukan bahwa mereka telah mengirimkan pemasaran elektronik kepada pengguna yang telah mengecualikan diri. Meski pelanggaran ini dianggap kurang berat, tetap saja tindakan tersebut merusak tujuan utama dari sistem self-exclusion.

ACMA: Penyedia Wajib Hormati Keputusan Self-Exclusion

Anggota otoritas ACMA, Carolyn Lidgerwood, menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap aturan:
“Penyedia taruhan seharusnya tahu kewajiban mereka di bawah regulasi ini, dan kami menegakkan aturan tersebut,” ujarnya. “Mengirim pesan promosi perjudian kepada orang-orang yang sedang berusaha berhenti berjudi adalah hal yang tidak dapat diterima.”

Ia menambahkan, “Orang-orang yang terdaftar di NSER telah secara sadar memilih untuk mengecualikan diri dari layanan perjudian online. Layanan taruhan harus memiliki sistem yang menghormati keputusan tersebut—atau siap menerima konsekuensinya.”