
IGSA Mendesak Industri untuk Melawan Fragmentasi
Asosiasi Standar Permainan Internasional (IGSA) semakin mengintensifkan upayanya untuk menstandarisasi regulasi perjudian global dan melindungi industri dari ancaman keamanan siber yang semakin berkembang. Meskipun asosiasi ini telah lama bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk mengembangkan kebijakan regulasi dan proses sistem yang seragam, Presiden IGSA Mark Pace menekankan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan—terutama terkait keamanan siber dan pengawasan kecerdasan buatan (AI).
Regulasi yang Terfragmentasi Merugikan Operator Global
Pace menunjukkan bahwa meskipun beberapa pasar yang matang, seperti Uni Eropa, telah mengadopsi kerangka kerja seperti standar pelaporan data EN17531 2021, sebagian besar regulasi perjudian masih sangat terfragmentasi. Potongan-potongan aturan ini menciptakan hambatan besar bagi operator internasional, terutama di Eropa, di mana navigasi melalui persyaratan teknis yang tidak konsisten menguras sumber daya dan memperlambat inovasi.
Untuk mengatasi hal ini, IGSA bertujuan untuk menstandarisasi hingga 90% regulasi teknis di seluruh pasar. “Jika kita fokus pada mendapatkan 85% hingga 90% standarisasi, manfaatnya akan sangat besar,” kata Pace. Ia mengakui bahwa harmonisasi penuh mungkin tidak realistis, tetapi menegaskan bahwa tingkat keseragaman yang tinggi tetap dapat dicapai dan diperlukan.
Keamanan Siber Kini Menjadi Prioritas Utama Industri
Selain fragmentasi regulasi, keamanan siber telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi industri perjudian. Pace memperingatkan bahwa banyak wilayah yang kurang memiliki audit keamanan siber yang kuat atau hanya bergantung pada pemeriksaan dasar. Ia menyerukan standar yang lebih ketat di seluruh rantai pasokan teknis—dari pembuatan chip hingga integrasi perangkat—untuk mencegah pihak jahat mengeksploitasi celah keamanan.
Serangan siber baru-baru ini terhadap MGM, yang mengakibatkan kerugian $100 juta bagi operator, menyoroti kebutuhan mendesak untuk reformasi. Seiring meningkatnya ancaman, IGSA sedang membuat kerangka kerja ketahanan siber untuk membantu regulator dan operator memahami risiko, meningkatkan pertahanan, dan mengadopsi praktik terbaik.
Seruan untuk Lebih Banyak Transparansi Setelah Pelanggaran
Pace juga mendesak transparansi di seluruh industri setelah serangan siber. Keterlambatan dalam mengungkapkan pelanggaran, menurutnya, hanya membantu para penjahat siber. “Pihak jahat saling berkomunikasi. Pihak baik perlu melakukan hal yang sama,” katanya. Komunikasi terbuka dapat mencegah serangan berulang dan melindungi data konsumen dengan lebih efektif.
Komite Standar AI Sedang Dibentuk
Untuk mengatasi kebangkitan AI, IGSA sedang membentuk Komite Standar AI untuk mengembangkan pedoman etis dan kerangka kerja untuk penerapannya. Alih-alih fokus pada kode algoritma, regulator seharusnya memeriksa kualitas dan bias data yang digunakan, jelas Pace. IGSA berharap dapat menerbitkan delapan praktik terbaik untuk implementasi AI akhir tahun ini.
Kesimpulan: Masa Depan Perjudian yang Terpadu dan Aman
Seiring meningkatnya ancaman siber dan kompleksitas regulasi, dorongan IGSA untuk standarisasi dan transparansi dapat mendefinisikan era berikutnya dari perjudian yang aman dan berkelanjutan. Dengan menyelaraskan para pemangku kepentingan, industri dapat melindungi dirinya sendiri dan para pemainnya di dunia yang semakin digital ini.