
Sektor kasino darat di Asia Tenggara, termasuk pasar perjudian yang tengah berkembang di Indonesia, kini menghadapi tekanan besar dari pesatnya pertumbuhan industri game online di kawasan ini, menurut laporan terbaru Morgan Stanley.
Temuan ini dipaparkan dalam Virtual ASEAN Conference 2025 yang digelar bank tersebut pada 29–30 Mei, diikuti lebih dari 40 perusahaan regional. Laporan tersebut menyoroti bahwa operator kasino konvensional berharap akan pemulihan pada paruh kedua 2025, tetapi kini semakin tertantang oleh lonjakan platform online, terutama di negara seperti Indonesia.
Operator Kasino: Optimis Tapi Waspada
Morgan Stanley menyoroti presentasi dari tiga pemain utama: Genting Singapore (GENS), Bloomberry Resorts dari Filipina, dan Digiplus. Mengingat Indonesia semakin dikenal sebagai pasar potensial, diskusi ini menjadi sorotan.
GENS mengakui kehilangan pangsa pasar akibat proyek konstruksi jangka panjang di Resorts World Sentosa, termasuk penutupan 360 kamar di Hard Rock Hotel. Mereka menyampaikan kehati-hatian terhadap segmen pasar massal, karena meningkatnya biaya operasional dan perubahan perilaku konsumen. GENS menargetkan pemulihan lewat peluncuran atraksi baru seperti oceanarium dan Laurus Hotel di akhir 2025.
Namun, Morgan Stanley memperingatkan bahwa perombakan jajaran eksekutif di GENS bisa mengganggu kemajuan, khususnya dalam persepsi pasar Indonesia.
Game Online Semakin Mendominasi
Sebaliknya, perjudian online kini cepat menjadi kekuatan utama. Bloomberry Resorts melihat ekspansi digital sebagai cara untuk menjangkau pemain berbelanja rendah, terutama saat segmen VIP di Entertainment City melambat. Perusahaan ini berencana menginvestasikan PHP1–2 miliar ke divisi game digitalnya.
Namun, kesuksesan tidak dijamin — hanya 3–4 dari 57 operator online berlisensi di Filipina yang berhasil mencatat pertumbuhan signifikan, mungkin menjadi pelajaran berharga bagi pasar online Indonesia di masa depan.
Digiplus: Bintang Baru Regional
Salah satu yang menonjol adalah Digiplus, operator platform online dan aula bingo. Pada kuartal pertama 2025, perusahaan ini mencatat pendapatan PHP23 miliar ($410 juta) dan laba bersih PHP4.2 miliar ($75 juta) dengan margin 18%. Jumlah pengguna aktif bulanan mencapai 7,5 juta, dengan rata-rata belanja PHP1.000 ($20) per pengguna. Sahamnya telah melonjak lebih dari 100% sepanjang 2025, menjadi kisah sukses yang ingin ditiru banyak pihak — termasuk mereka yang mengincar pasar Indonesia.
Indonesia dan Peluang Digital
Meski Indonesia saat ini melarang sebagian besar bentuk perjudian, populasi online yang besar dan meningkatnya minat terhadap esports dan game menjadikannya pasar yang sangat diperhatikan. Beberapa operator regional dikabarkan mulai mempertimbangkan ekspansi ke Indonesia jika terjadi reformasi regulasi.
Outlook dari Morgan Stanley mengisyaratkan bahwa industri game di ASEAN — termasuk pemain di Indonesia — tengah berada di persimpangan jalan. Keseimbangan antara tradisi kasino darat dan inovasi digital akan menjadi penentu babak berikutnya di kawasan, dengan Indonesia memainkan peran penting.