
Meningkatnya ketegangan politik di Thailand diperkirakan akan memperlambat proyek-proyek besar pemerintah, terutama kompleks hiburan dan kasino yang direncanakan, yang dipandang sebagai pendorong penting pertumbuhan ekonomi. Karena ketidakpastian ini, China Galaxy Securities (CGS) telah menurunkan prediksi indeks Stock Exchange of Thailand (SET) 2025 dari 1.530 menjadi 1.380 poin, menurut The Bangkok Post.
Ketidakpastian Politik dan Kekhawatiran Pasar
Kasem Prunratanamala, Kepala Riset CGS International Securities, mengungkapkan bahwa partai-partai oposisi telah mengajukan mosi tidak percaya kepada Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra, dengan sebuah perdebatan yang diperkirakan akan terjadi pada akhir Maret.
Meskipun CGS percaya bahwa Perdana Menteri kemungkinan akan tetap berkuasa, ketegangan antara Partai Pheu Thai yang berkuasa dan mitra koalisinya, Partai Bhumjaithai, dapat merusak kepercayaan investor dan menunda proyek-proyek utama, termasuk kompleks kasino.
Risiko Ekonomi dan Ketegangan Perdagangan AS
Thailand juga menghadapi tantangan ekonomi dari luar negeri. Pemerintah AS sedang mempertimbangkan tarif perdagangan baru, yang dapat berdampak pada ekspor Thailand. Tahun lalu, 18% dari total ekspor Thailand ditujukan ke AS, naik dari 13% pada tahun 2019.
Selain itu, surplus perdagangan Thailand dengan AS telah meningkat dari 2,5% dari PDB pada tahun 2019 menjadi 6,6% pada tahun 2024. Meskipun hal ini menunjukkan hubungan ekonomi yang lebih kuat, hal ini juga meningkatkan risiko pembatasan perdagangan AS, yang dapat memperlambat ekonomi Thailand.
Apa Selanjutnya?
Dengan ketidakpastian politik, risiko-risiko ekonomi, dan masalah-masalah perdagangan, pasar-pasar keuangan dan proyek-proyek besar di Thailand dapat menghadapi penundaan. Para ahli mengatakan bahwa kecuali stabilitas politik membaik dan kebijakan ekonomi yang jelas diterapkan, prospek ekonomi Thailand akan tetap tidak pasti dalam waktu dekat.