Mantan Juru Bicara Kepresidenan Didesak untuk Kembali di Tengah Surat Perintah Penangkapan Terkait POGO

Filipina POGO

Malacañang telah mendesak mantan juru bicara kepresidenan Harry Roque untuk kembali ke Filipina dan menanggapi tuduhan serius yang melibatkan operasi perjudian online ilegal. Perkembangan ini menyusul dikeluarkannya surat perintah penangkapan terkait dengan Philippine Offshore Gaming Operator (POGO) yang tidak sah yang beroperasi di Porac, Pampanga, seperti yang dilaporkan oleh The Inquirer.

Dugaan Peran Roque dalam Situs POGO Ilegal

Pihak berwenang menuduh Roque memainkan peran langsung dalam operasi Lucky South 99, sebuah situs yang diduga berfungsi sebagai pusat penipuan dengan kedok POGO yang legal. Menurut Departemen Kehakiman (DOJ), keterlibatan Roque jauh melampaui konsultasi hukum. Dia juga disebut sebagai perwakilan dari Whirlwind Corporation, perusahaan yang menyewakan lahan kepada Lucky South 99.

Meningkatkan Tindakan Keras terhadap POGO Ilegal

Perlu Diketahui: Pemerintah Filipina terus menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menutup POGO ilegal, yang banyak dikaitkan dengan perdagangan manusia, penipuan online, dan kejahatan lintas negara. Departemen Kehakiman (DOJ) telah mengambil sikap tegas terhadap operator semacam ini, menekankan risiko yang mereka timbulkan terhadap keamanan nasional dan kesejahteraan publik.

Roque Mundur, Pemerintah Merespons

Saat ini bermukim di Den Haag, berdasarkan pembaruan media sosialnya, Roque menepis tuduhan yang diarahkan kepadanya sebagai bermotif politik. Ia juga mempertanyakan keabsahan operasi pencarian yang dilakukan untuk melacak keberadaannya.

Sebaliknya, Pejabat Pers Istana Claire Castro menanggapi dengan tegas. Ia menegaskan bahwa kembalinya Roque secara sukarela tidak hanya akan menghemat sumber daya publik, namun juga mencerminkan ketulusannya dalam menanggapi tuduhan tersebut.

Lebih lanjut, Castro membantah klaim penganiayaan politik yang dilakukan oleh Roque, dan menyatakan bahwa bahkan mantan sekutu politiknya telah menyatakan keraguan tentang pembelaannya. Dia menekankan bahwa surat perintah penangkapan, yang dikeluarkan oleh Hakim Rene Reyes dari Cabang Pengadilan Regional Pengadilan Kota Angeles 118, didasarkan pada pengaduan DOJ yang diajukan pada bulan April. Tuduhan tersebut mengutip pelanggaran Undang-Undang Anti-Perdagangan Manusia.

Panggilan untuk Mengembalikan dan Menghadapi Biaya

Castro menyimpulkan dengan menyatakan bahwa kasus ini adalah tentang penuntutan, bukan penganiayaan. Ia sangat mendorong Roque untuk kembali ke Filipina dan menghadapi proses hukum secara langsung untuk menyelesaikan tuduhan tersebut.