Partisipasi Judi di Inggris Raya Menurun; Tinjauan Survei GSGB Dirilis

Great Britain GSGB

Tingkat partisipasi dalam aktivitas perjudian di Inggris Raya mengalami penurunan tiga poin persentase antara September 2024 hingga Januari 2025, menurut hasil Gambling Survey for Great Britain (GSGB) oleh NatCen dan diterbitkan oleh Komisi Perjudian Inggris.

Dalam survei tersebut, 46% orang dewasa melaporkan telah berjudi dalam empat minggu terakhir, turun dari 49% pada survei sebelumnya yang berakhir Oktober 2024. NatCen mensurvei 5.191 responden berusia 18 tahun ke atas selama periode tersebut.

Sebanyak 19% responden hanya bermain undian seperti National Lottery atau lotere amal. Jika kelompok ini dikeluarkan, tingkat partisipasi perjudian turun menjadi 28%, angka yang tetap stabil dibanding kuartal sebelumnya.

OSR Tinjau Kelayakan Survei GSGB

Menanggapi kekhawatiran terkait keandalan survei ini, Office for Statistics Regulation (OSR)—bagian dari UK Statistics Authority—melakukan tinjauan menyeluruh.

Dalam laporan yang dirilis Kamis lalu, OSR memberikan sembilan rekomendasi utama untuk meningkatkan metode dan transparansi GSGB. Meskipun ada kritik, OSR menyatakan bahwa data survei masih layak untuk dipublikasikan. OSR mendesak Komisi Perjudian untuk memperbaiki proses jaminan kualitas, mengungkap potensi bias, dan menyampaikan keterbatasan survei secara lebih terbuka.

OSR juga mendorong Komisi untuk membangun strategi keterlibatan pengguna, memperluas jaringan pemangku kepentingan, dan berkolaborasi dengan lembaga statistik resmi lainnya.

“Meski ada beberapa aspek yang perlu perhatian lebih, kami tidak menemukan bukti yang mendiskualifikasi data ini dari publikasi,” kata OSR.

Direktur Jenderal OSR, Ed Humpherson, menyambut baik respons awal dari Komisi Perjudian:

“Saya senang melihat respons proaktif mereka dan mendorong mereka untuk memberikan pembaruan rutin terkait kemajuan.”

Partisipasi Lotere Menurun, Judi Online Sedikit Naik

Studi GSGB juga mengungkap tren yang berubah. Meskipun permainan lotere tetap menjadi bentuk perjudian paling populer, partisipasinya menurun dari 37% menjadi 34%. Disusul oleh kartu gosok (12%) dan taruhan (10%), sementara permainan online dengan kemenangan instan mencapai 7%.

Sementara itu, partisipasi judi online secara keseluruhan berada di angka 37%. Jika pemain lotere saja dikeluarkan, angkanya turun menjadi 17%naik tipis 1% dibanding periode sebelumnya.

Sebelumnya, Komisi Perjudian melaporkan bahwa hasil kotor judi online (gross gambling yield/ GGY) naik 7% secara tahunan untuk Kuartal 1, didorong oleh pertumbuhan dua digit pada slot online.

GGY mencapai £1,45 miliar ($1,93 miliar) antara Januari–Maret, dibanding £1,34 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun, angkanya masih 5,8% lebih rendah dibanding Kuartal 4 (£1,54 miliar).

Para pemain menghasilkan 23,4 miliar putaran selama Q1—naik 6% dibanding tahun lalu—dan jumlah akun aktif bulanan mencapai rata-rata 4,5 juta, mencetak rekor baru untuk slot.

Ketimpangan Demografis dalam Sampel Survei

Survei ini juga menyoroti ketidakseimbangan usia dalam distribusi sampel. Misalnya, kelompok usia 18–24 hanya mewakili 6% responden, padahal mereka mencakup 11% dari populasi orang dewasa. Sebaliknya, usia 65–74 mewakili 18% sampel, sementara proporsinya di populasi hanya 12%.

Ketimpangan ini bisa memengaruhi keterwakilan hasil survei. Ke depannya, Komisi kemungkinan akan menyempurnakan pendekatan pengambilan sampel agar lebih mencerminkan kondisi populasi sebenarnya.