Pemerintah Rwanda telah mengumumkan kenaikan pajak perjudian untuk mendukung pendapatan nasional dan mendorong perjudian yang bertanggung jawab. Mulai tahun fiskal 2024/2025, tarif pajak atas pendapatan game kotor (GGR) akan naik dari 13% menjadi 40%, sedangkan pajak pemotongan atas kemenangan akan meningkat dari 15% menjadi 25%. Perubahan kebijakan ini merupakan bagian dari rencana transformasi ekonomi Rwanda, yang bertujuan untuk memperkuat kemandirian finansial.
Alasan Kenaikan Pajak
Kementerian Keuangan dan Perencanaan Ekonomi (MINECOFIN) menekankan bahwa kenaikan pajak ini sejalan dengan strategi pertumbuhan ekonomi jangka panjang Rwanda. Pendapatan tambahan ini akan mendukung Strategi Transformasi Nasional Kedua (NST2) Rwanda, yang berfokus pada peningkatan infrastruktur, peningkatan pendidikan dan perawatan kesehatan, penciptaan lapangan kerja, dan diversifikasi ekonomi.
Pajak perjudian yang lebih tinggi juga dimaksudkan untuk mengekang perjudian yang sembrono di kalangan anak muda. Pemerintah bertujuan untuk menyeimbangkan antara keuntungan ekonomi dan tanggung jawab sosial.
Selain itu, Rwanda telah memberlakukan cukai 15% untuk kosmetik dan produk kecantikan impor, meningkatkan biaya registrasi kendaraan, dan memberlakukan kembali PPN untuk ponsel dan peralatan TIK. Pungutan bahan bakar sekarang akan dikenakan sebesar 15% dari nilai CIF (biaya, asuransi, dan pengangkutan), bukan jumlah yang tetap.
Pernyataan Resmi tentang Perubahan Pajak
Kementerian Keuangan dan Perencanaan Ekonomi menegaskan kembali komitmennya terhadap stabilitas ekonomi.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan: “Saat kami terus membangun ekonomi yang kuat dan meningkatkan mata pencaharian semua warga negara, reformasi pajak perjudian adalah bagian penting dari strategi jangka menengah kami. Langkah-langkah ini meningkatkan ketahanan kami, mempromosikan kemandirian, dan memungkinkan kami untuk mencapai tujuan pembangunan kami secara efektif.”
Dampak pada Industri Perjudian
Kasino dan operator taruhan olahraga di Rwanda akan menghadapi beban pajak yang signifikan, yang dapat mempengaruhi profitabilitas. Pakar industri memperingatkan bahwa kenaikan pajak yang tajam dapat menyebabkan berkurangnya investasi perjudian, potensi penutupan usaha kecil, dan kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan bagi lebih dari 5.000 karyawan industri.
Antara tahun 2013 dan 2019, industri perjudian Rwanda menghasilkan pendapatan total sebesar RWF 264,3 miliar (sekitar $ 182,9 juta), membayar pajak sebesar RWF 8,8 miliar ($ 6,1 juta), menyumbangkan RWF 623,2 juta ($ 431,254) kepada Dewan Jaminan Sosial Rwanda (RSSB), dan mendukung bisnis lokal melalui pengeluaran karyawan.
Dewan Pembangunan Rwanda (RDB) telah memperkenalkan kebijakan perjudian baru yang berfokus pada peraturan yang lebih ketat, mengatasi kecanduan judi, dan memerangi aktivitas taruhan ilegal.
Pemerintah akan memantau tren industri dan dapat menyesuaikan kebijakan untuk memastikan peningkatan pendapatan pajak tanpa menghambat pertumbuhan industri. Keterlibatan pemangku kepentingan yang berkelanjutan dan fleksibilitas peraturan akan sangat penting dalam menyeimbangkan perolehan pajak dan operasi industri yang berkelanjutan.