
Thailand telah merevisi undang-undang kasino yang diusulkan, menghapus persyaratan deposit tetap sebesar THB 50 juta ($ 1,5 juta) untuk warga negara Thailand yang ingin berjudi.
Menurut Bangkok Post, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira mengkonfirmasi bahwa penyesuaian ini dilakukan setelah peninjauan oleh Dewan Negara, untuk memastikan bahwa rancangan undang-undang tersebut lebih selaras dengan tujuan yang diinginkan dan keprihatinan publik.
Industri Kasino Diperkirakan Akan Mendongkrak Pariwisata Sebesar 52
Wakil Menteri Keuangan Julapun Amornvivat mengumumkan bahwa, sebagai ganti dari persyaratan deposit awal, warga negara Thailand sekarang harus menunjukkan pengembalian pajak dari tiga tahun terakhir untuk masuk ke kasino. Namun, biaya masuk tetap ditetapkan sebesar THB 5.000 ($147). Amornvivat menyoroti bahwa hanya sekitar 10.000 rekening bank Thailand yang memiliki setidaknya THB 50 juta, sehingga persyaratan awal tidak realistis dan cenderung mendorong perjudian ke jalur yang tidak diatur.
Sementara itu, laporan dari media lokal menunjukkan bahwa RUU yang direvisi secara eksplisit melarang perjudian online dan siaran langsung aktivitas kasino. Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk mengekang partisipasi perjudian jarak jauh dan memastikan bahwa semua taruhan terjadi dalam lingkungan yang diatur.
Proses Legislasi dan Ketentuan-ketentuan Utama
RUU tersebut, yang awalnya disetujui pada tanggal 13 Januari, dijadwalkan untuk ditinjau oleh kabinet pada tanggal 11 Maret. Ketentuan penting dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa operasi perjudian di dalam kompleks hiburan akan diatur di bawah undang-undang baru ini, daripada undang-undang anti-perjudian Thailand yang sudah ada. Selain itu, semua pengunjung kasino akan diminta untuk memverifikasi identitas mereka menggunakan paspor atau kartu identitas nasional.
Setelah dikembalikan ke pemerintah untuk direvisi pada 28 Februari, persetujuan akhir RUU tersebut oleh kabinet masih belum pasti.
Sikap Pemerintah dan Reaksi Publik
Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra telah menyatakan keterbukaannya terhadap umpan balik publik mengenai pengembangan kasino, mengakui bahwa perjudian yang diatur adalah konsep baru bagi Thailand. Ia menekankan bahwa kasino hanya akan menjadi komponen kecil dari kompleks hiburan yang lebih besar, yang juga akan memiliki hotel, pusat perbelanjaan, dan atraksi lainnya.
Pemerintah telah menegaskan kembali komitmennya untuk mengurangi risiko sosial sambil meningkatkan manfaat ekonomi dari industri ini. Para pejabat percaya bahwa resor-resor terintegrasi ini dapat memainkan peran penting dalam membentuk masa depan keuangan Thailand.
Namun, undang-undang yang diusulkan tersebut telah memicu pertentangan. Pada hari Senin, berbagai kelompok protes, termasuk Jaringan Mahasiswa dan Rakyat untuk Reformasi Thailand, Pusat Rakyat untuk Perlindungan Monarki, dan Angkatan Darat Dharma, berkumpul di dekat Gedung Pemerintah di Bangkok. Mereka menyerahkan surat kepada perdana menteri, dengan alasan bahwa legalisasi kasino dapat menimbulkan konsekuensi sosial dan etika yang merugikan bagi bangsa.
Seiring perdebatan berlanjut, nasib RUU kasino Thailand masih belum pasti, dengan para pendukung dan penentang menunggu langkah selanjutnya dalam proses legislatif.