
Anggota parlemen Thailand terus menyempurnakan RUU Kompleks Hiburan yang kontroversial, membuat perubahan signifikan pada aturan masuk kasino. Persyaratan yang sebelumnya diusulkan bagi warga negara Thailand untuk memiliki setidaknya 50 juta baht dalam bentuk tabungan untuk berjudi telah dihapus. Sebagai gantinya, calon penjudi harus menunjukkan bukti pengajuan pajak penghasilan selama tiga tahun.
Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira menyatakan bahwa hanya 10.000 akun Thailand yang memenuhi persyaratan keuangan awal, yang mendorong pergeseran kebijakan untuk memastikan akses yang lebih luas dengan tetap mempertahankan pengawasan regulasi. Biaya masuk kasino sebesar 5.000 baht tetap berlaku.
Larangan Perjudian Online dan Tindakan Keras terhadap Taruhan Proksi
RUU yang direvisi juga secara eksplisit melarang perjudian online dan siaran langsung dari lokasi kasino untuk mencegah taruhan proxy. Taruhan proxy, di mana seorang penjudi memasang taruhan atas nama peserta di luar lokasi, telah dibatasi di pasar lain seperti Makau, sehingga mendorong praktik ini ke negara-negara tetangga seperti Filipina, Vietnam, dan Kamboja.
Meningkatnya Oposisi Publik
Terlepas dari penyesuaian ini, penolakan publik terhadap pembangunan kasino tetap kuat. Jajak pendapat National Institute of Development Administration baru-baru ini menemukan bahwa 59% responden menentang RUU Kompleks Hiburan, dengan hanya 29% yang mendukung.
Protes semakin meningkat, dengan para demonstran turun ke jalan, mengibarkan bendera Thailand dan membawa spanduk anti-kasino. Lebih dari 100.000 tanda tangan telah terkumpul dalam sebuah petisi yang mendesak Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra untuk mempertimbangkan kembali rencana tersebut. Saat perdebatan berlanjut, masa depan industri kasino Thailand masih belum pasti.