Thailand Targetkan Finalisasi RUU Kasino Sebelum 2027

Thailand

Pemerintah Thailand tengah mempercepat upaya untuk mengesahkan undang-undang kompleks hiburan yang mencakup kasino, dengan target finalisasi RUU sebelum masa jabatan pemerintahan saat ini berakhir pada Juni 2027.

Pemerintah Thailand Dorong Agenda Legislasi

Wakil Menteri Keuangan Julapun Amornvivat dan Wakil Sekretaris Jenderal Perdana Menteri Suksit Srichomkwan memimpin konferensi pers pada 4 Juni, menekankan urgensi inisiatif ini. Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra, yang menjabat sejak Agustus 2024, mendukung proposal tersebut sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru.

Amornvivat dijadwalkan mempresentasikan RUU ini kepada Komite Luar Biasa Senat pada 5 Juni. Pembahasan resmi oleh para legislator akan dimulai pada Juli, sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk memperluas sektor perjudian dan meningkatkan pariwisata.

Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Jadi Fokus Utama

Pemerintah yang dipimpin Pheu Thai memperkirakan kompleks hiburan ini akan menarik investasi minimal THB100 miliar (sekitar $3 miliar). Pejabat memperkirakan peningkatan 10% pada kedatangan turis asing. Proyeksi pemerintah memperkirakan kompleks ini dapat menghasilkan pendapatan negara tahunan antara THB12,04 miliar ($353 juta) hingga THB39,25 miliar ($1,15 miliar)—utamanya dari pajak kasino, hotel bintang lima, dan taman hiburan.

Amornvivat menyatakan, “Negara ini butuh perubahan. Kita butuh mesin pertumbuhan baru untuk ekonomi. Undang-undang ini akan komprehensif dan meminimalkan dampak negatif.”

Kontrol Ketat bagi Akses Lokal

RUU ini menetapkan persyaratan ketat bagi warga Thailand. Penduduk lokal harus membayar biaya masuk sebesar THB5.000 ($147) dan menunjukkan bukti tabungan bank minimal THB50 juta ($1,5 juta). Pembatasan ini diperkirakan akan mengecualikan sebagian besar warga dari akses ke kasino.

Agar menjadi undang-undang, RUU ini harus lolos di DPR dan Senat, lalu memperoleh persetujuan kerajaan.

Pencegahan Pencucian Uang dan Perjudian Bertanggung Jawab

Pemerintah berkomitmen menerapkan pengawasan keuangan yang ketat. Menurut Srichomkwan, semua transaksi pengunjung akan dipantau untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan. Otoritas akan menolak masuk bagi individu yang dianggap berisiko secara finansial. RUU juga mencakup larangan iklan dan regulasi perjudian bertanggung jawab.

Lebih dari Sekadar Kasino: Ekosistem Pariwisata Skala Penuh

Pejabat menyebut proyek “Thailand Entertainment Complex” mencakup lebih dari kasino. Terinspirasi oleh Disneyland dan Universal Studios, kompleks ini akan memiliki museum, taman air, aula pameran, dan restoran mewah. Inisiatif ini juga mendukung UMKM lokal melalui pusat One Tambon One Product (OTOP) dan inkubator bisnis.

Srichomkwan juga menyoroti manfaat infrastruktur, termasuk penggantian stadion konser lama seperti Rajamangala dan Supachalasai, yang saat ini membutuhkan biaya perbaikan rumput THB6 juta ($176.000) setelah setiap acara besar—biaya yang bisa dihindari dengan venue baru.

Thailand memperkirakan rata-rata pengeluaran wisatawan akan meningkat dari THB6.000–7.000 ($176–$205) menjadi THB22.000 ($645) per perjalanan. Pejabat memproyeksikan peningkatan PDB setidaknya 0,8% per tahun jika proyek ini berjalan.

Saat ini, Thailand hanya mengizinkan bentuk perjudian terbatas—seperti lotre nasional, pacuan kuda, dan taruhan olahraga terkendali. Namun, perjudian ilegal masih marak. RUU ini bertujuan mengubah kondisi tersebut, mengalihkan ekonomi bawah tanah menjadi sektor yang teregulasi dan menghasilkan pendapatan.